Mengenai Saya

Foto saya
Saya adalah bocah ndeso yang punya cita-cita jadi orang yang sukses dunia dan akhirot. saya numpang lahir di Rumah Bersalain Bunda Maria yang terletak dibalun cepu blora kemudian sejak umur 1 hari saya dibesarkan sebagai seorang muslim di desa Pelem Kecamatan Purwosari Kabupaten Bojonegoro. Sekolah Dasar saya selesaikan di SDN Pelem I dan sekolah menengah pertama saya selesaikan di desa Pojok SMP Negeri Purwosari, kemudian menginjak SMA saya tempuh di SMA Negeri I Bojonegoro jawatimur. Semenjak itu saya kuliah di Akper Rajekwesi Bojonegoro dan transfer ke Unair surabaya untuk pendidikan Ners dan Magister Keperawatan. Saat ini saya menjadi perawat dan bertugas sebagai dosen di Bojonegoro dan sekitarnya. Saya bersyukur dengan Keluarga yang saya miliki dan saat in saya sudah punya 2 keturunan.Salam kenal dan peace forever.

Sabtu, 19 September 2009

SISTEM KEPERAWATAN

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG MASALAH
Dalam konteks otonomi daerah saat ini, Puskesmas mempunyai peran yang sangat vital sebagai institusi pelaksana teknis, yang dituntut memiliki kemampuan manajerial dan wawasan jauh ke depan untuk meningkatkan kualitas pelayanan kesehatan. Peran tersebut ditunjukkan dalam bentuk ikut serta menentukan kebijakan daerah melalui sistem perencanaan yang matang dan riil, tatalaksana kegiatan yang tersusun rapi serta sistem evaluasi dan pemantauan yang akurat. Rangkaian manajerial diatas bermanfaat dalam menentukan skala prioritas daerah dan sebagai bahan kesesuaian dalam menentukan RAPBD yang berorientasi pada kebutuhan masyarakat. Adapun kedepan, Puskesmas juga dituntut berperan dalam pemanfaatan teknologi informasi terkait upaya peningkatan pelayanan kesehatan secara komprehensif dan terpadu. Merujuk Kepmenkes : 1280/Menkes/SK/X/2002 tentang petunjuk tehnis jabatan fungsional perawat dan sebagai bentuk pelayanan di puskesmas adalah perawatan kesehatan masyarakat sebagai perwujudan Kepmenkes : 128/Menkes/SK/II/2004. Program inI dilaksanakan oleh tenaga perawat, namun demikian sampai sekarang belum terdapat sistem keperawatan di puskesmas.

B. RUMUSAN MASALAH
Sampai sekarang belum terdapat sistem keperawatan di puskesmas.

C. TUJUAN
Mengetahui sejauh mana pendekatan sistem keperawatan di puskesmas.










BAB II
PENDAHULUAN

A. SUPRA SISTEM
Supra sistem dalam hal ini adalah Sistem Kesehatan Nasiona
B. SISTEM KEPERAWATAN DI PUSKESMAS

I. INPUT
1. Wilayah Kerja
Meliputi satu wilayah kecamatan atau sebagian dari kecamatan. Faktor kepadatan penduduk, luas daerah, keadaan infrastruktur lainnya merupakan bahan pertimbangan dalam menentukan wilayah kerja Puskesmas
2. Sasaran
Penduduk yang dilayani oleh sebuah Puskesmas rata – rata 30.000 penduduk setiap Puskesmas.
a. Individu
• Mempunyai masalah kesehatan
• Sasaran individu dapat merupakan titik awal pembinaan keluarga
b. Keluarga
• Keluarga yang rentan terhadap timbulnya masalah kesehatan dan keluarga yang mempunyai individu bermasalah.
c. Kelompok
• Kelompok rawan yang rentan terhadap masalah kesehatan: Ibu, anak, manula, keluarga miskin.
• Prioritas pelayanan puskesmas
d. Masyarakat
• Masyarakat daerah kumuh
• Masyarakat daerah yang masalah kesehatannya menonjol
• Masyarakat daerah yang masalah kesenjangan kesehatannya lebih tinggi
3. Sub system Sumber Pembiayaan
• APBD
• Retribusi Puskesmas
• Sumber lain (Astek, JPSBK (Jaminan Pelayanan………, Askes)
• Sharing fee keuntungan dari perusahaan dalam wilayah puskesmas
4.Sub system Sumber Daya Manusia Kesehatan
• Kepala Puskesmas
• Dokter
• Perawat
• Bidan
• Gizi
• Farmasi
• Laboran
• Tata usaha
5.. Visi
Tercapainya kecamatan sehat 2010 menuju terwujudnya Indonesia Sehat
6. Misi
• Menggerakkan pembangunan berwawasan kesehatan
• Mendorong kemandirian hidup sehat bagi keluarga dan masyarakat
• Memelihara dan meningkatkan mutu, pemerataan dan keterjangkauan pelayanan kesehatan
• Memelihara dan meningkatkan kesehatan perorangan, keluarga dan masyarakat beserta lingkungannya
• Meningkatkan peran serta perawat dalam pelayanan kesehatan
6. Sub system Obat dan perbekalan kesehatan
• obat, lab sederhana sarana transportasi, peralatan pemeriksaan fisik
7. Sub sistem kewilayahan
• Fasilitas penunjang : puskesmas pembantu, puskesmas keliling, balai pengobatan, KIA-KB, poli gigi, gizi
8. Masalah kesehatan
• Adanya 700.000 penderita gizi buruk
• AKB ( angka kematian bayi) 50/1000 kelahiran hidup
• Cakupan imunisasi rendah
• AKI (angka kematian ibu) 373/100.000
• Hanya sekitar 30% penduduk yang memanfaatkan pelayanan Puskesmas.
9. Standar Asuhan Keperawatan
10. Protap tindakan keperawatan


II. PROSES
1. Sub sistem upaya kesehatan
a. Upaya kesehatan Perorangan
Pelayanan Keperawatan :
• Pelayanan Asuhan keperawatan Individu
b. Upaya Ksehatan masyarakat
Pelayanan Keperawatan :
• Pelayanan Asuhan keperawatan Keluarga
• Pelayanan Asuhan keperawatan Kelompok
• Pelayanan Asuhan keperawatan Masyarakat

2.. Subsistem Pemberdayaan Masyarakat
 penyuluhan kepada keluarga
 Pelatihan kader
 Membimbing kader di lapangan

8. Subsistem Manajemen dan Informasi Kesehatan
1.1 Model P1-P2-P3 (perencanaan, penggerakan-pelaksanaan, pengawasan-pengendalian-penilaian). Model ini digunakan oleh jajaran kesehatan, yang di puskesmas dijabarkan dengan :
P-1, perencanaan berbentuk perencanaan tingkat puskesmas
P-2, penggerakan pelaksanaan berbentuk lokakarya mini puskesmas
P-3, pengawasan, pengendalian dan penilaian, berbentuk pemantauan wilayah setempat dan stratifikasi puskesmas
1. 2. Manajemen pelayanan keperawatan, meliputi :
• Pengkajian
• Penegakan diagnosa keperawatan
• Penyusunan perencanaan keperawatan
• Pelaksanaan tindakan keperawatan :
 Melaksanakan pertolongan persalinan normal dengan episiotomi
 Melaksanakan tugas anestesi pada operasi kecil
 Instrumentator atau asisten pada operasi sedang
 Melaksanakan evaluasi keperawatan sederhana pada individu
 Melaksanakan pengelolaan pelayanan keperawatan di Puskesmas Pembantu sebagai
penanggung jawabtugas jaga sore / malam
 Melaksanakan tugas jaga sore, malam dan siaga di Puskesmas Perawatan
 Melaksanakan tugas siaga “ on call “ di Puskesmas Perawatan

• Evaluasi
1.3 Informasi Kesehatan : Dokumentasi keperawatan yang aplikatif dan sesuai dengan
tujuan pelayanan keperawatan

C. OUTPUT
1. Pencapaian
• Terlaksananya pengkajian keperawatan pada Individu,keluarga,kelompok dan masyarakat
• Teridentifikasinya masalah dan diagnosa keperawatan pada individu,keluarga, kelompok dan masyarakat
• Tersusunya rencana keperawatan berdasarkan masing-masing masalah keperawatan pada individu,keluarga,kelompok dan masyarakat
• Terlaksananya tindakan keperawatan berdasarkan prioritas masalah keperawatan pada individu,keluarga,kelompok dan masyarakat
• Terlaksanannya evaluasi pada masing-masing tindakan keperawatan pada individu,keluarga,kelompok dan masyarakat
• Peningkatan cakupan penduduk yang memanfaatkan pelayanan keperawatan di Puskesmas.
• Adanya penurunan jumlah penderita gizi buruk
• Adanya penurunan AKB / kelahiran hidup
• Peningkatan Cakupan imunisasi
• Penurunan AKI
2. Tercipta kerjasama antara perawat dan individu, keluarga, kelompok, dan masyarakat secara baik.

D. OUTCOME
• Tercapai Kecamatan Sehat : lingkungan sehat, perilaku sehat, cakupan pelayanan keperawatan yang bermutu,
• Pemanfaatan teknologi informasi terkait upaya peningkatan pelayanan keperawatan
• Meningkatnya derajat kesehatan penduduk kecamatan.











































DAFTAR RUJUKAN


Menkes RI, 2003 Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia. Jakarta

Tidak ada komentar: